Pecel merupakan makanan yang cukup digemari oleh masyarakat Jawa. Makanan yang berisi sejumlah sayuran tertentu yang hanya direbus sangatlah nikmat dipadukan dengan bumbu kacang yang begitu enak. Kadang sayuran tersebut hanya dikukus. Cita rasa dari pecel ini sebenarnya terletak pada bumbunya.
Bumbu pecel cukup banyak dijual di berbagai tempat baik pasar tradisional maupun supermarket-supermarket. Kami berhasil menemui salah satu pembuatnya, Pecel JOYOBOYO. Usaha ini awalnya digeluti oleh sang nenek sejak tahun 1960. Dari racikan sang neneklah, bumbu pecel dengan merek “Istimewa” ini cukup dikenal banyak orang.
Ditemui tim kami dirumahnya, Pecel JOYOBOYO menceritakan bahwa bumbu pecel buatannya mempunyai keunggulan pada pemilihan bahan bakunya. Kualitas kacang yang sangat baik dan minyak segel bukan curah untuk menggoreng kacang merupakan kuncinya dalam membuat bumbu pecel “Istimewa”. Bahan baku tersebut biasa dibelinya di pasar Pahing Kediri. Bumbu pecel “Istimewa” juga dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet dan penambahan MSG.
Selain menjual bumbu pecel, produk yang ditawarkan Pecel JOYOBOYO adalah kering kentang, kering teri dan kriptang alias keripik kentang. Juga terdapat bumbu pecel yang dikemas dalam toples bening ukuran 500 gr. Harganya juga bervariasi. Untuk bumbu pecel dengan kemasan plastik 250 gr dijual seharga 6500 rupiah, kering kentang 200 gr seharga 14.000 rupiah, kering teri 200 gr seharga 15.000 rupiah dan kriptang 100 gr dengan harga 7.500 rupiah.
Produksi
Pembuatan bumbu pecel ini sebenarnya cukup sederhana dan tidak terlalu sulit. Kacang digiling namun dipisah dari proses penggilingan bumbunya (tidak dicampur menjadi satu). Setelah itu barulah kacang yang telah digiling tersebut diuleni dengan bumbunya.
Dalam satu hari, kebutuhan kacang untuk membuat bumbu pecel “Istimewa” rata-rata sebanyak 20 kg per hari.
Peralatan yang dibutuhkan juga cukup sederhana dan mudah didapat, seperti mesin penggiling kacang, mesin penggiling bumbu, wajan, serok, irik kayu besar (sebagai tempat untuk meletakkan kacang yang telah digoreng sehingga minyak dapat turun ke bawah) dan beberapa alat masak pada umumnya.
Penjualan
Selain dijual di sekitar daerah Kediri, kebanyakan pembeli bumbu pecel “Istimewa” adalah wisatawan domestik dari Jakarta, Bandung dan Tasikmalaya. Dan hebatnya, para konsumen tersebut mengenal bumbu pecel “Istimewa” hanya dari mulut ke mulut saja.
Banyak dari pelanggannya mengatakan bahwa bumbu pecel “Istimewa” rasanya sangat enak.
Hal ini diketahuinya dari pengakuan para pelanggan-pelanggannya. Perbedaannya hanyalah rasa yang kurang pedas pada bumbu pecel buatannya jika dibandingkan dengan bumbu pecel lainnya. Namun menurutnya, soal pedas merupakan persoalan mengenai selera saja. Jadi dalam pemasarannya tidak dirasakan adanya kesulitan dalam menjual bumbu pecel “Istimewa” miliknya.
Simulasi Keuntungan Omset per bulan Penjualan bumbu pecel kering kentang, kering teri dan kriptang = Rp.15.000.000 Pengeluaran : Biaya Bahan baku Kacang 2 kwintal per 3 minggu = Rp. 6.700.000 Kentang 50 kg = Rp. 300.000 Teri 2 kg = Rp. 50.000 Minyak goreng = Rp. 250.000+ Total biaya bahan baku = Rp. 7.300.000 Biaya Operasional Listrik, Air dan telepon = Rp 1.000.000 Gaji 2 orang pegawai = Rp 1.000.000+ Total biaya operasional = Rp 2.000.000 Total pengeluaran = Rp 9.300.000 - Keuntungan rata-rata per bulan = Rp 5.700.000